Kamis, Oktober 30, 2008

Di Kaki Bukit Cibalak

Kamis, 30 Oktober 2008
saat 21 : 47

Judul : Di Kaki Bukit Cibalak
Penulis : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia, Jakarta
Cetakan : Ketiga 2005
Tebal buku : 176 hal







Catatan Sampul Belakang:

“ Perubahan yang mendasar mulai merambah desa Tanggir pada tahun 1970-an. Suara orang menumbuk padi hilang, digantikan suara mesin kilang padi. Kerbau dan sapi pun dijual karena tenaganya sudah diganti traktor. Sementara, didesa yang sedang berubah itu muncul kemelut akibat pemilihan kepala desa yang tidak jujur.
Pambudi, pemuda Tanggir yang bermaksud menyelamatkan desanya dari kecurangan kepala desa yang baru malah tersingkir ke Yogya. Di kota pelajar itu Pambudi bertemu teman lama yang memintanya meneruskan belajar sambil bekerja disebuah toko. Melalui persuratkabaran, Pambudi melanjutkan perlawanannya terhadap kepala desa Tanggir yang curang, dan berhasil. Tetapi pemuda Tanggir itu kehilangan gadis sedesa yang dicintainya. Dan Pambudi mendapat ganti, anak pemilik toko tempatnya bekerja, meski harus mengalami pergulatan batin yang meletihkan”


Sederhana, ringkas, tidak melelahkan. Penuh idealisme tinggi untuk seorang pemuda, yang ingin membuktikan sebuah kebenaran yang telah dibelokkan penguasa. Walau harus melepas semua cita akan cinta pertamanya di desa. Tersingkir ke kota, bukan ke desa. Ahmad Tohari membelokkannya kembali. Beguru untuk melawan, dengan modernitas melalui media jurnalistik. Merupakan ciri kaum elit dengan pemikiran maju. Berakhir dengan hasil yang luar biasa. Kebenaran dan cinta.

Tak kagum, untuk sebuah karya seorang Ahmad Tohari. Tetap natural n simpel!

Semangat Membaca!

0 kata-kata: