Rabu, Oktober 29, 2008

Pudarnya Pesona Cleopatra


Senin, 27 Oktober 2008
saat 09 : 52

Judul : Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika, Jakarta
Cetakan : Kelima 2006
Tebal buku : vii + 111 hal






Aku selalu penasaran dengan tulisan-tulisan dari Kang Abik (panggilan akrab penulis). Kali ini adalah 2 novel mini dengan judul buku Pudarnya Pesona Cleopatra. Aku membelinya di Jogja Agency Purwokerto, salah satu toko buku favoritku karena selalu memberikan diskon 20% pada setiap buku yang kita beli. Pada 3 November 2006.
Cover halus, dengan balutan kertas doff. Didalamnya berisi 2 novel mini tentang cinta bernuansa religi yang sudah menjadi spesialis dari Kang Abik.
Novel pertama adalah Pudarnya Pesona Cleopatra itu sendiri. Bercerita tentang lelaki lulusan Mesir yang menikah dengan gadis Jawa yang hampir sempurna, pilihan ibunya. Tetapi dia tidak mencintainya karena dia masih terbayang-bayang dan begitu mendamba wanita dengan pesona gadis Mesir. Dalam akhir ceritanya, lelaki tersebut menemukan cintanya kepada Raihana istrinya. Dan disinilah piawai Kang Abik muncul kembali mengobrak-abrik emosi pembacanya. Ketika akan berakhir indah, justru penulis membalik keadaan dengan meninggalnya Raihana. Kang Abik tetap menjadi hebat. Dengan tulisan-tulisan indah tentang emosi dan pikiran tokohnya.
Pesan terbaik dari novel mini favoritku ini adalah :
“ Di zaman yang edan seperti ini mencari perempuan salehah lebih sulit daripada mencari perempuan cantik”
Bener juga ya Kang.....

Novel mini kedua berjudul Setetes Embun Cinta Niyala. Berkisah hampir mirip dengan Siti Nurbaya-nya Marah Roesli. Diawal. Tentang gadis lembut yang disuruh menikah dengan orang berpengarai jahat yang tidak dicintainya. Kemudian “diselamatkan” oleh seseorang yang dianggap kakak sendiri dengan menikahinya. Semua lengkap disini, tentang seorang pria yang hampir sempurna, ibu yang lembut hati, bapak yang bertanggung jawab, gadis yang santun, dan lingkungan yang mendukung.

Kemudian, hal yang sering aku tanyakan pada teman-teman setelah pinjam buku ini adalah, dari dua novel mini, mana yang paling kamu sukai?
dan karena kebanyakan yang pinjem temen wanitaku, mereka menjawab kisah kedua. Lalu aku menganalisis, benara saja, ini adalah kisah penyelamatan seorang putri yang hampir terjerumus ke raja jahat oleh pangeran yang sempurna. Ya, semua wanita tentu merindukan untuk menjadi putrinya. Beda dengan kisah pertama yang diawal begitu pahit, malah hingga akhir.

Sip! Semoga bermanfaat...

Semangat Membaca!

Hilmy Nugraha

0 kata-kata: